Translate

Kamis, 11 Agustus 2016

Cara sederhana mengambil emas dari komponen elektronik

Cara sederhana mengambil emas dari komponen elektronik

Bila anda memiliki barang rongsokan berupa perangkat-perangkat seperti komputer,printer atau apa saja yang berlapis emas maka anda dapat mengambil emas nya melalui cara sederhana.
1. Sediakan acid Nitric 68% atau asam nitrit ( air perak bhs.padang)
2. Sediakan mercuri atau air raksa.
3. Kain parasut atau kain payung hujan.
Cara kerja : Masukkan bahan-bahan berlapis emas kedalam satu wadah plastik (jangan wadah logam)kemudian tuang acit nitric hingga semua bahan tersebut ter rendam. Biarkan ber reaksi,asapnya merah harus jauh dari pemukiman. Setelah reaksi selesai,perhatikan apakah bahan-bahan tersebut masih telah habis ber reaksi ? Jika belum,tambahi acit nitric agar kembali ber reaksi. Air acit nitric yang bening akan berubah menjadi warna hijau. Semua logam dasar yang berlapis emas akan larut dalam acit nitric kecuali emas.Kemudian saring larutan tersebut dengan kain biasa,maka serbuk-serbuk emas akan tersangkut di kain saringan. Kemudian letakkan saringan tersebut pada satu wadah(sejenis baskom) lalu tuangkan mercuri atau air raksa ke atas saringan tersebut,kemudian di gerak-gerakkan hingga semua serbuk emas tersebut di telan oleh air raksa. Selanjutnya air raksa di tuang ke saringan kain parasut atau kain payung,kemudian di peras hingga air raksa keluar melalui pori-pori kain parasut. Dan serbuk emas akan sangkut di kain parasut berwarna putih. Kemudian serbuk yang berwarna putih tersebut di bakar dengan api dalam wadah tanah liat (tembikar). Setelah serbuk tersebut melebur dan berbentuk bulat,jepit pakai pinset dan celup ke dalam air maka anda akan mendapat emas yang telah berwarna kuning emas 24 karat dan siap jual.

Memisahkan Emas dari Logam yang tidak Dibutuhkan


pengolahan tambang emas tradisional

Dengan menjalankan arus listrik melalui , dengan menggunakan pengisi daya baterai biasa, tembaga di anoda (dan di pin) larut dan diendapkan pada katoda utama .Emas, terlepas dari tembaga, bentuk sedimen di bagian bawah sel. Juga mencatat bahwa suhu bak meningkat secara signifikan selama proses ini.

Hati-hati untuk selalu menuangkan asam ke dalam air, dan bukan sebaliknya! Jika Anda melakukannya salah, pertama tetesan air yang menyentuh permukaan asam sulfat akan segera menguap dan dapat menyebabkan percikan asam.
reaksi kimia emas

emas dalam komputer

Menggunakan filteruntuk memisah campuran dari berbagai logam dan kotoran. Dan kini sekarang semuanya larut dalam campuran asam klorida 35% dan klorin pemutih (sodium hipoklorit) sebesar 5%, dalam proporsi 2 banding 1.

2 HCl + NaClO -> Cl2 + NaCl + H2O

cara membentuk emas batangan menjadi cincin


Hati-hati! Reaksi ini sangat eksotermik dan menghasilkan klorin, gas yang sangat berbahaya. Gas khlor digunakan sebagai senjata kimia selama Perang Dunia pertama, di bawah nama bertholite.

cara pengolahan emas tradisional


Bahkan, klorin diproduksi dengan mencampur asam klorida dan pemutih klorin lalu merubah emas untuk membentuk emas (III) klorida.

2 Au + 3 Cl2 -> 2 AuCl3


proses pengolahan emas step-by-step

Cara membuat emas / cara pengolahan emas mentah

Untuk mendapatkan emas murni, kita sekarang perlu untuk mengendapkan emas yang dalam larutan. Untuk itu, kami menggunakan metabisulfite bubuk natrium. Dengan adanya air, natrium menghasilkan metabisulfite natrium bisulfit.

Na2S2O5 + H2O -> 2 NaHSO3

Natrium bisulfit ini adalah apa yang akan memungkinkan untuk mengendapkan emas.

3 NaHSO3 AuCl3 + 2 + 3 H2O -> 3 NaHSO4 + 6 HCl + 2 Au
Hasil lalu dilebur dan dipanaskan hingga suhu 1064 ° C (1947,52 ° F) dengan gas butana

Koran Bekas Dapat Digunakan Untuk Mengambil Emas Dari Komponen Elektronika Bekas

Jangan buang koran bekas Anda karena siapa tahu bisa bermanfaat untuk memanen emas. Menurut ilmuwan Jepang, koran bekas merupakan salah satu bahan ramuan gel ramah lingkungan untuk memisahkan emas dari sampah elektronika.

Selama ini kita tahu bahwa komputer bekas, televisi, dan ponsel mengandung logam mulia pada sebagian komponennya. Namun, sampah dibiarkan begitu saja karena memisahkan logam yang diinginkan termasuk sulit. Seringkali membutuhkan zat kimia beracun yang dapat merusak lingkungan.

Dengan koran bekas, para ilmuwan dari Universitas Saga, Jepang tidak hanya membuat proses tersebut menjadi lebih mudah, namun juga murah dan ramah lingkungan. Tim ilmuwan yang dipimpin Katsutoshi Inoue menghancurkan koran bekas menjadi bubur dan membersihkannya dengan mencampurkan ke dalam cairan klorin. Bubur kertas tersebut kemudian dicampur dimethylamine (DMA) dan formaldehid sehingga membentuk senyawa dalam bentuk gel.

Kemudian, gel dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk. Bubuk tersebut diuji untuk mengikat atau menyerap logam dari sampah elektronika yang biasanya telah dicairkan dengan asam hidroklorik.

Cairan beracun tersebut mengandung logam berat seperti tembaga, seng, dan besi yang masing-masing berkonsentrasi antara 190-840 bagian per mil. Namun, sekitar 250 bagian per mil adalah emas dan antara 11-16 bagian per mil adalah platina dan palladium.

Bubuk gel tersebut ternyata efektif memanen logam mulia. Senyawa gel mengikat sekitar 90 persen emas, platina, dan palladium, namun tembaga, seng, dan besi tidak terkat.

Kertas bekas menjadi komponen utama gel tersebut karena berasal dari kayu sehingga memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi. Sifat alami selulosa yang fleksibel memudahkan zat kimia menembus matrik larutan logam dan mengikatnya. Satu kilogram gel dapat mengikat 906 gram emas.

“Dan Anda dapat menggunakan gel itu kembali setelah memisahkan logamnya,” ujar Chaitanya Raj Adhikari, peneliti lainnya. Ia mengatakan belum dipastikan apakah kekuatannya mengikat logam mulia tetap. Selain itu, proses pengikatanya sangat lama. Untuk mengikat secara sempurna, gel harus dibiarkan pada larutan selama sekitar lima jam.

Hal tersebut mungkin kurang efektif jia dipakai pada skala industri. Namun, setidaknya temuan ini telah menjanjikan senyawa yang murah dan lebih ramah lingkungan untuk memanen logam-logam mulia dari sampah elektronika.